Laman

Kamis, 10 November 2011

Ku saksian diluar dan kusaksikan jiwaku

aku anak mudah yang sedang belajar kehidupan
membangun pondasi-pondasi kehidupan yang agar lebih kokoh
pondasi iman dan ketakwaan, pondasi ilmu, pondasi kekuatan ekonomi dan teknologi
dijalanku berjumpa
berjumpa aku dengan pengayuh jalanan yang menyuarakan suara hatinya

---------------------------------
sang pengayuh jalanan yang masih teguh berupaya keras akan nasib anak dan istri
bertarung walau terik dan dingin melanda dirinya
ku saksikan derita-derita rakyat yang tertatih menjalani hidup
terseok-seok mencari makan keringat yang jarang kering

diapun melantunkan tembang-tembang puisi jalanan
kudengar suara-suara batinnya berharap sikap-sikap mental yang bijaksana
bukan kebijakan yang tak pantas disebut sebagai kebijakan karena tak bijak
dari orang-orang yang mengangap dirinya "orang besar" "berkarya besar"
"sukses besar dalam krirnya", "lancar-lancar saja" dihidupnya.
mereka yang sedang duduk di tempat yang bernama "istana" , "gedung rakyat"(katanya)
kator-kantor "partai perwakilan rakyat" (katanya). sebagai eksekutif, sebagai legislatif
sebagai petinggi partai politik, sebagai pimpinan-pimpinan lembaga-lebaga hukum.
namun kebijakan yang ditunggu tak datang juga karena yang datang hanyalah keputusan

----------------------------------
itulah sebuah kesedian didepan mata dan disamping telinga
mengusik batin dan lubang jiwa

ku bertanya pada diriku
kulihat pikiran dan perasaanku
coba kusaksikan jiwaku
satu sisi ku takut-takut pada diri sendiri ku bertanya pada diriku sendiri
pedulikahku dengan mereka? sungguh-sungguhkanku peduli dengan mereka?
atau jangan-jangan ku hanya merangkai mimpi kosong yang semu,
untuk kebahagiaan sendiri anak istri saudara familiy serta keluarga?
atau sekedar menumpuk apa-apa yang ku inginkan secara pribadi
entah itu nama baik, jabatan, penghargaan, status sosial, pujian, harta
kebanggan pribadi semata dan lain sebagainya yang dapat dikatakan nikmat

dalam benakku sendiri ku berjanji pada tuhan biarlah hanya tuhan yang tau
isinya adalah biarlah tuhan yang tau karena ini janji privatku
"........................................................................................
........................................................................................."
sebagai penutup ku berdoa
"ya tuhan kuatkanlah langkahku dalam membantu kehidupan orang-orang yang lemah"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar