Laman

Kamis, 08 Desember 2011

Keterpurukan rakyat, Kemewahan (ke)aparat negara dan Semangat Membangun

DUA KONDISI miris!
sungguh miris nasib bangsa ini, kesejahteraan rakyat dan pimpinan negara bagai bawah tanah dan langit luar angkasa,,
mari bersemangat dan bergerak merubah keadaan!! (mengusahakan dibidangnya)
MISKINNYA PENDIDIKAN DAN EKONOMI RAKYAT
sungguh nasib bangsa ini rakyat dan juga kualitas birokrat makin terpuruk, ketika kita mencoba untuk keluar rumah dengan berjalan kaki mungkin dengan radius sekitar 2 hingga 3 kilometer dari sekitar rumah atau tempat belajar atau tempat bekerja, kita akan banyak melihat pemandangan yang miris dimana mislakan ditempat dekat kediaman saya didaerah ngangel dan jagir di Surabaya bagian selatan. tidak jauh dari rumah pagi-pagi orang-orang sedang mencari nafkah dengan mengais sampah, tak jauh dari itu berjalan kaki sekitar 0,5 km dari rumah ada yang lebih miris lagi yaitu pada pagi hari para tuna wisma atau orang-orang yang tidak memiliki rumah sedang duduk-duduk setelah semalam tidur dipinggir jalan, tak jauh dari itu berjalan lagi 100 meter didekat sungai ada orang-orang yang mandi disungai yang kotor dan bau, serta ada yang mencuci pakaian dan bahkan ada yang lebih parah lagi,, ketika air mengalir kearah timur, ternyata sekitar 10meter dari dekatnhya dari arah barat ada orang yang sedang buang air besar,, sungguh miskin negeri ini ditimpa ditambah dengan pendidikan yang kurang pula dimana banyak sekali ternyata anak-anak di jam-jam sekolah masih berjual koran dan putus sekolah membantu orang tua untuk "mengemis" jalan-jalan dan perempatan.

MEWAHNYA HIDUP "ABDI RAKYAT??" UNTUK MENIKAH..!
ditengah-tengah kondisi demikian ternyata sedemikian tega para pimpinan negeri serta pejabat-pejabat birokrasi pada umumnya membertontonkan "kekinclongan" arloji, sepatu, mobil-mobil berharga miliaran serta rumah yang harganya juga miliaran rupiah. belum lagi pimpinan negeri ini membuat acara pernikahan anaknya, dimana acara itu disebut-sebut menelan biaya sekitar 20 Miliar rupiah menurut sumber yang diwawancari tempo, bila rakyat kecil berandai-andai gaji presiden dan meteri itu pasti bingung ternyata "Bekerja" sebagai presiden dan mentri uangnya untuk menikahkan anaknya,, lho bagaimana bisa? gaji pokok+tunjangan sekitar 60juta coba kita kalikan.. Rp. 60.000.000 (gapok+tujuangan) x 12 (bulan) x 5 (tahun) x 2 (periode) = 7,2 Miliar. bayangkan gaji 2 periode 7,2 M, bukan gaji 1 periode 3,1 M . 7,2 M hanya mampu memenuhi 1/3 biaya perniahakan Ibas-Alya miris sekali, katakanlah ditambah gaji hatta, ditambah gaji Ibas sebagai Anggota DPR. ditengah-tengah rakyat yang harus menunggu untuk adanya momentum resepsi pernikahan masal.

bila mencoba memikirkan secara dalam,, bila coba merasakan secara lebih dekat,,

KONDISI INI HARUS DIRUBAH, MARI BANGUN SEMANGAT, BERPIKIR DAN BERTINDAK!!!


By:Yusuf Ayub Ibrahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar